Generic selectors
Exact matches only
Search in title
Search in content

Puluhan tahun para siswa dan guru belajar mengajar dalam bangunan sekolah yang sesak. Berlantai, berdinding dan berjendela papan kayu seakan menjadi teman akrab dalam mengenyam pendidikan di pelosok Indonesia. Salah satunya di MI Nurul Huda Desa Pulau Palas, Kec. Tembilahan Hulu Kab. Indragiri Hilir, Riau.

Bangunan panggung yang barada di tengah-tengah areal perkebunan kelapa ini berdiri sejak tahun 1989 atas swadaya masyarakat, dan hingga saat ini belum pernah mendapatkan bantuan baik sarana dan prasarana.

Padahal jumlah siswa saat ini terbilang cukup banyak dibandingkan dari tahun-tahun sebelumnya, yaitu sekitar 54 siswa. Satu-satunya sekolah di Desa Pulau Palas, MI Nurul Huda tentunya menjadi harapan bagi masyarakat sebagai dasar sebuah pendidikan.

Sejak berdiri hingga pertengahan tahun 2021 lalu, hanya terdapat dua (2) ruangan menyatu untuk kegiatan para siswa dan guru. Ruang tersebut di sekat menjadi 3 dan 4 ruang baik untuk ruang kelas, ruang guru dan perpustakaan dengan tirai tripleks seadanya.

Satu (1) ruang disekat untuk tiga (3) kelas yaitu kelas 1 sampai 3 dan satu (1) ruang lagi disekat menjadi 4 lokal untuk kelas 4 sampai 6 serta ruang guru dan perpustakaan. Sahabat baik, apakah bisa membayangkan bagaimana sesaknya mereka dalam proses belajar mengajar dengan ruangan seperti ini?

“Biasanya aku nyeker biar sepatuku tidak basah, kalau hujan lebat air sungai pasang dan sekolah kami semakin dalam tergenang air” cerita Restu (kelas 4 SD)

Sahabat, kami percaya bahwa pendidikan berkualitas adalah investasi terbaik untuk mencerdaskan bangsa. Yuk, bangun kembali ruang-ruang kelas yang sudah rusak hingga anak-anak bangsa ini bisa sekolah dengan layak. Klik DONASI SEKARANG

    There are no latests news yet

There are no contributors yet